Apa itu B2B?

Secara umum pengertian bisnis tidak lepas dari kegiatan yang melibatkan produksi, pembelian, penjualan, dan pertukaran barang dan jasa oleh orang atau perusahaan. Dalam konteks sempit, pengertian perusahaan biasanya dikaitkan dengan suatu badan usaha, perseroan, atau organisasi yang menghasilkan barang atau jasa untuk menghasilkan suatu keuntungan atau laba. Dalam membangun bisnis, target pasar merupakan salah satu fokus utama yang perlu difokuskan. Penentuan target pasar bisnis merupakan kunci perkembangan bisnis, karena model bisnis dan strategi pertumbuhan bisnis bergantung pada target pelanggannya. Sementara itu, tujuan bisnis adalah untuk melayani kebutuhan pelanggan dan mencari keuntungan. Biasanya, setiap orang membuat suatu usaha atau menjalankan usaha karena mereka melihat peluang untuk membuat barang atau jasa yang tidak disediakan oleh perusahaan lain. Selain itu, mungkin juga dipengaruhi oleh keinginan memproduksi barang yang lebih murah dibanding perusahaan lain. Oleh karena itu, peluang untuk mendapatkan keuntungan dapat lebih terbuka karena dapat menyediakan barang dan jasa kepada konsumen. Ada lima pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut, yaitu pemilik (owner), kreditor, karyawan, pemasok dan pelanggan.

Dalam dunia bisnis maupun dunia marketing, terdapat banyak dan berbagai macam istilah yang masih belum diketahui arti dan definisinya, salah satu contohnya adalah B2B dan B2C.

Melalui artikel ini, diharapkan para pembaca dapat mengetahui dan memahami istilah B2B yang sering dikaitkan dalam dunia bisnis.

Pengertian B2B

Istilah B2B sangat sering kita dengar namun masih banyak orang-orang dari berbagai macam kalangan yang belum mengetahui arti dari B2B itu sendiri.

Business-to-business adalah transaksi bisnis yang dilakukan melalui sarana elektronik atau fisik, yang terjadi antar badan usaha, dari satu bisnis ke bisnis lainnya. B2B adalah penjualan produk atau layanan yang disediakan oleh satu perusahaan, dan dimaksudkan untuk digunakan dan dijual oleh perusahaan lain, bukan untuk dijual ke konsumen. Misalnya, Anda menjalankan bisnis yang menjual bahan makanan dan menjualnya ke restoran atau bisnis kuliner yang sudah ada. Inilah yang disebut B2B, karena bisnis atau layanan Anda ditujukan untuk perusahaan lain, bukan secara langsung kepada individu atau kelompok. Maka dari itu, B2B sendiri berarti business to business.

Menjalankan bisnis B2B dinilai lebih menantang, karena tujuan utamanya bukan lagi bisnis tunggal, sehingga strategi yang diterapkan harus berbeda. Selain itu, dalam hal mengeluarkan modal, bisnis B2B juga membutuhkan modal yang besar, namun tentunya keuntungan yang didapat juga besar.

Untuk memahami lebih lanjut, artikel ini akan memberikan contoh lain dari B2B, sebagai berikut:

Contoh B2B

Sebagai contoh, perusahaan penyedia jasa layanan call center. 

Pasar yang akan ditargetkan adalah perusahaan dalam dan luar negeri yang membutuhkan jasa call center maupun jasa layanan virtual call center, dimana perusahaan tersebut merupakan bentuk dari bisnis atau vendor lain yang membutuhkan jasa call center, transaksi dan bisnis akan terjadi antara pihak perusahaan yang membutuhkan dengan perusahaan penyedia jasa call center virtual maupun penyedia jasa call center. 

Transaksi B2B membutuhkan perencanaan yang sangat rinci agar berhasil, karena B2B menargetkan sebuah perusahaan yang membutuhkan jasa atau layanan yang sesuai dengan apa yang perusahaan sediakan. Jadi kebutuhan dan kesediaan harus bertemu guna terjadinya transaksi B2B.

Salah satu syarat agar terjadinya transaksi B2B adalah perusahaan harus menjalin hubungan profesional dengan perusahaan lain sebelum melakukan penjualan untuk meningkatkan kemungkinan transaksi yang akan berhasil berhasil.

Tidak hanya itu saja, Anda juga perlu melakukan riset secara menyeluruh terhadap perusahaan yang ingin Anda tuju agar Anda dapat mengetahui apa yang Anda butuhkan dan apa yang bisa mereka sediakan.

Sementara itu, pada artikel ini akan dijelaskan sedikit mengenai B2C yang merupakan kepanjangan dari business-to-consumer, yang merupakan bentuk lain dari sebuah bisnis selain B2B.

Perbedaan B2B dan B2C

Untuk memudahkan para pembaca, berikut rangkuman perbedaan antara B2B dan B2C:

Berdasarkan hal tersebut, perbedaan antara keduanya dapat dipahami:

  • B2C lebih berpusat pada pelanggan, sedangkan bisnis-ke-bisnis lebih berfokus pada industri.
  • Pendekatan media sosial berbeda antara kedua jenis bisnis tersebut, sehingga penyesuaian harus dilakukan untuk setiap karakteristik media sosial.
  • Konten di situs web business-to-business dan B2C juga berbeda. Pendekatan konten bisnis-ke-bisnis akan lebih fokus pada pendidikan. Fokus pada metode yang dapat menghasilkan solusi untuk mendapatkan kepercayaan dan ajakan bertindak.
  • Solusi dan pengalaman referensi lebih penting dalam bisnis-ke-bisnis daripada di B2C.
  • Hubungan masyarakat sosial bisnis-ke-bisnis tidak terlalu diperlukan. Namun, di B2C, PR sosial merupakan bagian integral dari keseluruhan rencana pemasaran.

Setelah memahami perbedaan B2B dan B2C, kami akan kembali memfokuskan mengenai B2B, yang dimana perusahaan B2B sangat dekat dengan sektor industri, metode pemasaran digital perusahaan tersebut akan berbeda, contohnya untuk B2B otomatis akan mengoptimalkan sarana pemasaran yang mengutamakan tradisional dan ditambah dengan metode pemasaran digital, terkait dengan karakteristik saluran pemasaran digital, banyak dari perusahaan sudah mulai mempromosikan usaha maupun produk dan jasanya melalui marketing agensi ataupun sosial media.

Untuk B2B sendiri, anda bisa memiliki calon pelanggan dengan daya beli tinggi. Hal ini dikarenakan target pemasaran Anda adalah perusahaan yang sudah besar atau bisnis lain yang tentunya mereka akan bersedia untuk membayar dalam jumlah besar.

Lebih lanjut, untuk tujuan pemasaran B2B, perusahaan tidak akan langsung tertarik dengan produk yang Anda iklankan di Internet atau manual. Ketika volume pembelian tinggi, perusahaan akan mempelajari secara rinci produk dan merek yang Anda miliki, bagaimana rekam jejak Anda, bagaimana pelanggan lain merekomendasikannya, dan detail lainnya. Jenis bisnis-ke-bisnis (B2B) menekankan fokus mereka pada kualitas produk dan layanan yang mereka sediakan, kepercayaan pelanggan pada bisnis menjadi prioritas utama, karena jenis business to business lebih menekankan pada konsep menjalin kemitraan (pemegang) yang berkelanjutan dengan pelanggan.

Proses membuat keputusan dalam B2B

Untuk proses decision making sebuah B2B, perusahaan pelanggan B2B biasanya sudah mencapai kesepakatan kerja sama terlebih dahulu mengenai hal-hal penting lainnya seperti harga, dan kuantitas sehingga dapat menghemat waktu dan lebih praktis.

Kemudian, perusahaan pelanggan B2B juga mempertimbangkan hal-hal yang dapat menghemat biaya seperti biaya manajemen, biaya transportasi, dan manajemen surat.

Perusahaan yang menjadi pelanggan tidak perlu repot melakukan riset harga pasar, karena perusahaan yang biasa diajak kerjasama bersedia menawarkan harga yang lebih murah dan mutlak memiliki kemampuan bersaing dengan harga yang ditawarkan di pasar.

Transparansi dibutuhkan oleh kedua perusahaan yang melakukan bisnis, setiap transaksi bersifat transparan dilakukan oleh B2B, sehingga semua pihak yang berhak memperoleh informasi dan perusahaan dapat memantau, mengontrol dan mengevaluasi. Biasanya bukti setiap transaksi akan diberitahukan melalui email agar kedua belah pihak mengetahui dan menghindari terjadinya kesalahan.

Kesimpulan:

Berbeda dengan Business to Business, jenis bisnis Business to Consumer(B2C) wajib mengutamakan jaringan yang luas untuk setiap lini bisnisnya, mulai dari pemasaran hingga distribusi produk karena semakin banyak pelanggan akan semakin baik untuk bisnis mereka. Sementara itu B2B atau Business to Business memfokuskan penjualan kepada perusahaan lain, karena jangkauannya lebih besar dan di dalam B2B, target market dan pendekatan pasarnya pun berbeda, karena ini bukan ditujukan untuk perorangan maka dari itu sarana pemasarannya juga lebih banyak menggunakan tradisional seperti brosur, word of mouth dan sedikit kolaborasi dengan digital marketing. Untuk B2B sendiri pembuatan keputusan dan menutup sebuah deal akan jauh lebih lama dibandingkan dengan B2C karena banyak yang dipertimbangkan dan diperhatikan ketika seorang pemimpin perusahaan akan melakukan kerjasama B2B dengan perusahaan lain, karena pasalnya di dalam perjanjian B2B akan melibatkan seluruh perusahaan dan juga biaya yang lebih besar. Resiko yang diambil saat kedua perusahaan melakukan transaksi B2B juga akan menjadi sangat besar. Oleh karena itu, cakupan B2B akan menjadi lebih luas, terperinci dan hati-hati.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa keuntungan dari B2B akan jauh lebih besar daripada B2C.

Setelah membaca informasi di atas, semoga sebagai seorang wirausahawan anda dapat membandingkan kedua jenis usaha tersebut agar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Untuk membantu Anda mengelola bisnis Anda, Helloka adalah solusi terbaik yang dapat Anda pilih. Helloka memiliki fitur terbaik berupa call answering dan call forwarding service untuk mendukung kesuksesan bisnis Anda. Dengan menggunakan layanan call center virtual dan resepsionis virtual yang dapat membantu anda untuk mengelola bisnis anda dan perusahaan anda dengan lebih mudah, praktis dan efisien. 

Data yang dibutuhkan akan disimpan untuk evaluasi dan kebutuhan perusahaan anda, sehingga Anda dapat lebih mudah memantau kemajuan perusahaan anda secara real time.

Helloka adalah penyedia layanan pusat panggilan dan resepsionis virtual terbaik di Indonesia.

Helloka didirikan di Indonesia pada tahun 2016. Helloka memiliki lebih dari 150 pelanggan di seluruh Indonesia dan telah mempercayakan panggilan mereka ke Helloka.

Helloka menyediakan layanan resepsionis virtual dan pusat panggilan virtual, yang dapat melakukan penerusan panggilan untuk menerima dan mentransfer panggilan dari pelanggan Anda Dimanapun Anda berada, nomor lokal di 60 negara / wilayah selalu tersedia untuk Anda, selain itu Helloka juga dapat menjawab panggilan, pengambilan pesan, pengiriman informasi profesional dan layanan penerusan panggilan untuk memenuhi kebutuhan bisnis di Indonesia. Resepsionis kami yang terlatih fasih berbahasa Indonesia dan Inggris, dan terlatih untuk menerima email secara akurat dengan detail penting lainnya (seperti nama penelepon, nomor telepon, dan alamat email).

Layanan Helloka juga telah berkembang dari waktu ke waktu, dengan sumber daya manusia terbaik dan terlatih, mereka akan bertindak sebagai call center dan resepsionis perusahaan Anda, Helloka akan meninggalkan kesan pertama yang baik dan profesional untuk Anda serta menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan Anda.

Jangan ragu untuk mempercayakan bisnis anda kepada kami, tunggu apalagi, segera hubungi kami: 

0821 8874 3340

contact@helloka.id

Add a Comment